a flash about APPS Japan

10.20 mamaegisa 1 Comments

If it is in Cinderella story which all the magic was gone at midnight, then my own ‘magical’ story was just begin at midnight of 22th August 2013.It seems like a dream come true when I was finally depart in Japan for the first time, and start my journey in 12th APPS.

Hi,IPSFers!

My name is Raisatun Nisa Sugiyanto, and I am the 4th year student of Pharmacy Faculty, Universitas Gadjah Mada, Indonesia. I would like to say thank you to DF event grant for the opportunity become one of DF grant receiver. The 12th APPS in Japan was my first experience to join such a great International event held by IPSF, and I have got lots of experience I have never got before.

I went to this event together with five other delegations from BEM KMFA UGM. Since I was not the official delegates from my association, I didn’t join the regional meeting but I joined lots of workshop based on my choices instead. The theme of workshop in each class was interesting and important for our future career as a pharmacist. We made an exciting discussion and sometimes some fascinating posters in a group consist of participant from the different countries. It was the moment where we could spread and share knowledge about pharmaceutical problems, condition, regulation, and future hopes in some countries so that we could have a talk and act for the best solution. The symposium also well-arranged and became an inspirational moment. The speakers were all the great people in their field who shared the motivation for us, the future pharmacist that the world is waiting for.

When it comes to the poster session, it was a great opportunity for me to be one of the representations from my country in this event. It was an honor to present my research result about a plant found in Indonesia called Secang (Caesalpinia sappan L.) as DNA damage protection and to have ‘secang-tea’ party with some friends after the presentation. Then I was brought to a joyful when I was awarded 3rd best speaker in this poster session. That was one of the extraordinary experience I got in APPS Japan.

But the best of all, APPS Japan was the place where the new friendships were built. It was the time to expand the networking, and to understand each other. We could know more about the living, the lifestyle, the culture, and even the food from our friends’ country. We had a very good time in the health campaign. A big group of participants were burst to the streets in Tokyo and gave the positive health warning directly to the society. It was very fun when all the participant had to give the health warning in Japanese language :D


The memorable parties in the night also become the part of the event. They were international night where people gathered to show up the culture from each country, the Japanese night where we were treated by the Japanese culture and food, the auction night for the night that the auction were done to help people to go for the next IPSF event, and also Gala night where we had to say goodbye and keep-in-touch-promises to each other.


Then, finally seven days had just passed so fast in APPS Japan. And in August 28th, I just started again my dream to join the next IPSF event so hopefully I can gather again with all of the great pharmacy students like you, guys! :)

1 komentar:

Naik Laporan

09.37 mamaegisa 0 Comments

"Yuk, kita tetangga-an di surga biar selamanya bisa deket terus"
"Aaamiiin, ya Rabb... mau bangeeet. InsyaAllah, Allah ridho sama hafalan qur'anmu. Aku membayangkanmu memasuki surgaNya dibawah naungan tiap surat yang kamu hafal dan dimurojaah sehari-hari lengkap 30 juz. indaaaaaaaaah bangeeeet. Lha nasibku piye?"
"Kamu juga bisa ukh, nanti kamu naik tumpukan laporan laporan yang mengantarkanmu masuk ke surga: laporan praktikum, laporan penelitian...."
"ngggggg #jleb jleb jleb jleb jleb" (terdiam)
"Ehhh, jangan salah lho, tiap yang tertulis di laporanmu itukan ilmunya Allah juga, yang bakal berguna buat umat."
"ngggggg #jleb jleb jleb jleb " (ketawa disepanjang akhir perjalanan, merasa payah)"



Tiket ke surga itu mahal.
Bermimpi jadi tetanggamu di surga itu gratis.
Tapi untuk mewujudkan mimpi, aku harus bangun dan bangkit. 



#sebuah mimpi di atas motor, ditengah perjalanan, di suatu senja yang mulai gelap, di suatu hari di Bulan September#
#untuk sekian kalinya, aku tetap mengagumi semangatmu#

0 komentar:

Waspadai "The dark side of the light in the night"

10.00 mamaegisa 0 Comments

Artikel ini diilhami dari sebuah review jurnal yang tidak sengaja saya temukan. Tidak begitu baru namun cukup menarik perhatian saya dengan judul yang cukup eksotis: The dark side of the light in the night...
Penemuan bola lampu listrik oleh Thomas  A. Edison beberapa puluh tahun lalu memang telah memberikan banyak kemudahan bagi kehidupan manusia, terutama bagi kelancaran kegiatan di malam hari. Malam-malam sepi yang gelap gulita kini bisa berubah menjadi malam-malam terang benderang. Manusia kini bisa bekerja pada waktu ekstra di malam hari yang tidak bisa didapatkan oleh manusia sebelum era lampu listrik ada.
Tak bisa disangkal bahwa era baru tersedianya listrik dan terangnya malam hari sejak tahun 1960 membuat manusia lebih banyak terpapar sinar dari kuning hingga biru. Melalui berbagai macam penelitian, para ilmuwan rupanya penasaran dengan perubahan kondisi ini.  Salah satu penelitian yang dilakukan adalah terkait produksi hormon melatonin pada manusia.
Melatonin adalah salah satu hormon regulator manusia yang berfungsi sebagai pengatur aktivitas siang-dan-malam manusia. Tidak hanya pada manusia, melatonin juga ditemukan pada sebagian besar makhluk hidup. Hormon ini adalah hormon yang mengatur kebiasaan mengapa manusia tidur di malam hari, dan beraktivitas di siang hari. Produksi hormon ini ternyata terkait dnegan ketersediaan sinar yang ditangkap oleh sel ganglion retina mata manusia. Ketika cahaya banyak ditangkap, maka akan dideteksi oleh photoreceptive ganglion cells (pRGCs) yang ada di mata. Kluster pRGCs akan membentuk retinohypothalamic tract dan akan mempengaruhi grup sel saraf (neuron) untuk mengalami suatu getaran circadian (circadian oscillators) di daerah suprachiasmatic nuclei (SCN).

0 komentar:

stay OPTIMIST yeah !

03.46 mamaegisa 0 Comments



KEEP STRUGGLING !

OPTIMIST !

NO GIVE UP !

\(^____________________^)9 


* give the best * Allah will take the rest *


0 komentar:

Cerita (ke) Dokter Gigi

02.55 mamaegisa 0 Comments


 Dosen saya pernah berkata di semester 2 perkuliahan:
"Salah satu dokter yang bisa memberikan solusi langsung setelah pasien keluar dari ruang pemeriksaan adalah dokter gigi. Kamu datang dengan keluhan sakit gigi karena lubang, maka kamu akan keluar dengan lubang yang ditambal."

Maka di cerita kali ini saya ingin berbagi pengalaman saya dengan dokter gigi. :D

Hari ini setelah sekian puluh tahun lamanya (hehe, belasan mungkin) akhirnya saya kembali ke dokter gigi. Tapi alhamdulillah-nya bukan karena sakit gigi, dan syukurlah sampai usia saya yang kepaladua, belum pernah ada keluhan sakit gigi. Dan semoga saja nggak akan ada sampai besok-besok. Awalnya hanya berniat mengantar ibu saja untuk periksa gigi ibu yang sakit di JIH, tapi akhirnya saya iseng ikut mendaftarkan diri jadi pasien juga. Hehe.

Maka saya pun bingung saat masuk ke ruang periksa,
"Gimana mbak Raisa ada keluhan apa?" dokternya bertanya
"Ng... Nggak ada keluhan apa-apa dok, hehe..." saya menjawab....
"wohlaa, Cuma mau kenalan aja kok dok," kata perawat giginya yang mengasisteni nyeletuk. -___- doeeng

Dan akhirnya saya duduk di kursi canggihnya dokter gigi. Kemudian gigi saya diperiksa...
"Giginya cantik kok mbaaak, nggak ada masalah, nggak berlubang juga... Dibersihkan saja yaa"  ---> :))

Yang berkesan adalah, karena saya periksa di JIH (Jogja International Hospital), pelayanan di rumah sakit ini cukup joss.. Dan yang paling penting adalah islami. Ketika kita mendaftar menjadi pasien, maka ada welcoming drink teh kotak sosro dingin. Bangunan JIH juga keren, mungkin rumah sakit yang gedungnya paling mewah di jogja adalah JIH. Ketika kita masuk yang kecium bukan bau karbol, dan amoksisilin.. Melainkan bau kue parsley... AC nya juga dingin, dan lobinya menurut saya malah seperti bandara di makassar.. Saya jadi inget dengan rumah sakit pertama di dunia, yaiitu dibangun pada saat islam dulu masih berjaya di daerah Damaskus. Tentunya bangunannya jauuuuuh lebih megah dari JIH dengan pelayanan yang ultima. Pengobatannya pun gratis karena dibiayai oleh uang zakat... (Bayangkan bila sistem zakat di Indonesia bisa dilaksanakan dengan baik dan benar. Tentunya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan ummat dengan maksimal). Dan memang sudah seharusnya sebuah rumah sakit (atau lebih enak dibahasakan rumah sehat) adalah seperti itu...

Nah, yang maknyess juga adalah saat melakukan tindakan, sebelum alat-alat dimasukkan ke mulut, dokternya selalu mengucap basmallah terlebih dahulu.. "Bismillahirrahmanirrahiim"... Dan ini yang membuat saya yakin bahwa insyaAllah lebih barakah dan manjur. :)

Meski saya termasuk orang yang tidak menaati anjuran periksa gigi tiap 6 bulan sekali,tapi kesehatan gigi dan kerapiannya selalu menjadi perhatian keluarga. Pernah suatu ketika, saya menjadi probandus untuk mbak kos sebelah rumah yang saat itu sedang studi di kedokteran gigi ugm bernama mbak elly. Waktu itu saya masih TK nol kecil, dan giginya masih gigi susu semuanya dan masih utuh karena nggak gigis (item-item). Mungkin karena dulu saya langsung minum susu dari gelas dan bukan dari dot. Nah, saya ingat betul waktu menjadi probandusnya mbak elly, saya harus diutek-utek mulutnya dalam waktu yang lumayan lama. Diberi obat ini dan itu, dan tidak boleh makan dulu selama beberapa jam setelahnya. Tapi karena mbaknya baik, usai dari FKG, saya dan mbak elly ngebis ke mirota kampus dan mbak elly membelikan beberapa bungkus taro dan beberapa kotak susu ultra milk... Hmmmmm... Namanya juga anak keciil, diiming-iming jajanan, capek seharian pun hilang sudaaah :D

Saat usia gigi susu harus copot, Bapak juga selalu perhatian untuk segera mencabut gigi yang sudah goyang. Kata Bapak dulu, gigi harus segera dicopot agar nggak gingsul dan lebih rapi. Alhasil, sering saat TK dan SD, saya datang ke dokter gigi mencabut gigi yang goyang. Kejadian paling mengenaskan adalah saat TK nol besar, saya harus ke dokter gigi karena gigi kelinci depan ada yang goyang. Nah, saya  dijemput dari TK oleh Bapak naik motor. Apesnya, saat mau naik ke motor saya keslomot knalpot motor sebelah saya di betis. Nyooooossssssss.. Paaaanaaaaassss..... Tapi saya takut bilang ke Bapak, karena akan menggagalkan rencana ke dokter gigi kalau saya bilang, dan saya berprinsip tidak mau menunda mencabut gigi agar tidak gingsul. Sepanjang jalan ke puskesmas, sakit luka bakar tadi saya tahan.. Alhasil saat duduk di kursi dokter, betis saya angkat sedikit agar tidak kena kursi. Dan waktu dicabut, karena kaget bercampur sakit di betis, saya teriak keraaaaas sekali. Akhirnya pun saya baru mengakui kena knalpot, karena sudah tidak tahan. Saya pulang dengan gigi depan ompong ditambah luka bakar yang sudah parah karena menunda nunda untuk bilang dan ditangani lukanya. -____-

Baiklah, demikian cerita (ke) dokter gigi saya sepanjang usia.
Salam gigi sehat, salam senyum Indonesia :D



0 komentar:

Untukmu yang tak pantas cemburu padaku

03.27 mamaegisa 0 Comments


Bagaimana mungkin dirimu bisa berkata bahwa kau cemburu padaku?

Padahal kau adalah seorang yang saaaangaaaaaat ceria dan bersemangat. Apapun kondisimu. Kau sering berkata dan mengingatkanku tentang sebuah ayat, "Berangkatlah kamu dalam kedaan mudah dan sulit".  Apakah semua kondisi beraaat ini masih terasa mudah bagimu?

Bagaimana mungkin dirimu bisa berkata bahwa kau cemburu padaku?

Padahal kau adalah seorang yang sangat taat, yang selalu disibukkan dengan hal untuk kebaikan orang lain, untuk adik-adikmu, untuk teman-temanmu. Dan kau pasrahkan itu. Kau singkirkan jauh-jauh sikap egoismu. Tak sempatnya kau berfikir untuk dirimu pribadi, untuk dirimu sendiri. Tidak seperti aku!

Bagaimana mungkin dirimu bisa berkata bahwa kau cemburu padaku?

Padahal kau adalah seorang yang selalu menyemangatiku dan selalu mendorongku untuk berbuat lebih. Saat aku hanya bisa mengeluh dan mencerca keadaan yang ada. Kau adalah yang sabar mendengarkanku yang terbata-bata, kemudian memotivasiku, memberi saran-saran untukku.

Bagaimana mungkin dirimu bisa berkata bahwa kau cemburu padaku?

Padahal kau adalah seorang yang cita-citanya sangat tinggi. Tak hanya sebatas sebagian mimpi kecilku untuk menyebrangi samudera dan studi di luar negeri. Yang justru kau katakan kepadaku, "Aamiin yaa Rabb, semoga mimpimu bisa tercapai is. Aku ingin yang bisa terbang studi keluar sana adalah teman-temanku ini. Sekolahlah, jelajahilah bumi Allah ini yaa! Aku disini saja. Hidupku cukup untuk ini saja."

Bagaimana mungkin dirimu bisa berkata bahwa kau cemburu padaku?

Karena sebuah "ini" yang kau maksud adalah cita-citamu untuk bisa menghafalkan qur'an dengan baik. Untuk membacakannya dengan benar dihadapan bapak ibumu  saat di dunia. "Kemudian, di akhirat kelak, aku ingin memakaikan mahkota kemuliaan untuk bapak ibuku. Sungguh, karena yang aku ingin kan hanya membalas jasa mereka. Aku tak mungkin bisa membayarnya di dunia, maka di akhiratlah aku akan membayarnya. Tapi aku selalu takut, tak akan ada cukup waktu bagiku"

Bagaimana mungkin dirimu bisa berkata bahwa kau cemburu padaku?

Kau malah berkata, "Aku cemburu, bagaimana mungkin aku bisa mendapatkan tatapan cinta dari Rabbku... Seperti saat ketika Dia menatap kalian? sungguh aku cemburu."

Padahal kau selalu berusaha untuk melakukan perdagangan denganNya, dan aku yakin Dia akan membelinya dengan surgaNya. Ya Rabb mudahkanlah jalannya.

Kemudian kau berkata, "Rais, Rais hafalin quran yaa... Jangan pergi... Jangan pernah jauh dari jalan ini...."


Yaa Ukhti,
Bagaimana mungkin dirimu bisa berkata bahwa kau cemburu padaku?
Akulah yang sangat dan teramat saaaaaangaaaat cemburu padamu.
Allah sangat teramat menyayangimu.

Akan selalu ada waktu untukmu ukhti. Kejarlah mimpi dan citamu. Aku mohon T.T

0 komentar: