Teori Telomer dan Rizki Umur Kehidupan Manusia

08.11 mamaegisa 0 Comments


Kehidupan memang sebuah anugerah yang tak ternilai harganya. Setiap rentetan prosesnya menjadi sunnatullah yang akan dilalui; terlahir, mencecap masa kanak-kanak, ababilnya masa remaja, tumbuh berkembang menjadi dewasa, tua, kemudian mati.  Dan pada tiap prosesnya ada misteri yang tersimpan yang kemudian terdapat pula penjelasan ilmiahnya, hanya saja sering kali keterbatasan ilmu dan pengetahuan manusia lah yang membuat kita harus banyak belajar dari ayatnya :)

Di tulisan kali ini saya ingin berbagi tentang salah satu bagian dari kehidupan manusia yang saya pelajari dari kuliah molecular biology di kelas, yang ternyata ada kaitannya dengan misteri kematian dan usia manusia. Nah kita akan mulai dengan sebuah hadist Rasul.

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits shahih yang
 berbunyi:
عَنْ أَبِيْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ الله ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ حَدَّثَنَا رَسُوْلُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ: إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِيْ بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا نُطْفَةً ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ .
Diriwayatkan dari bapak Abdir Rahman, yaitu Abdullah bin Mas’ud ra. Katanya: Telah menceriterakan kepada kami Rasulullah saw ( orang yang selalu benar dan dibenar kan) :”sesungguhnya salah seorang dari kamu sekalian dikumpulkan kejadiannya dalam perut ibunya selama empat pulah hari berupa air mani. Kemudian menjadi segumpal darah dalam waktu empat puluh hari. Kemudian menjadi segumpal daging dalam waktu empat puluh hari. Lalu diutus seorang malaikat kepada janin tersebut dan ditiupkan ruh kepadanya dan malaikat tersebut diperintahkan untuk menuliskan empat perkara, yaitu: menulis rizkinya, batas umur-nya, pekerjaannya dan kecelakaan atau kebahagiaan hidupnya”. 

Didalam hadis tersebut disebutkan bahwa ada 4 hal yang telah ditentukan Allah di awal kehidupan manusia, salah satunya adalah batas umurnya. Dan setelah berabad lamanya waktu berlalu sejak Rasul menyampaikan hal ini, terkuaklah kajian ilmiah mengenai hal ini (walaupun tentunya yang terkuak baru sebagian saja dan masih banyak yang menjadi misteri).

Ternyata berdasarkan kajian ilmiah yang ada, salah satu cara mengetahui batasan umur manusia adalah dengan mengetahui panjangnya telomer pada DNA manusia.
Kok bisa?
Kita tahu bahwa unit fungsional terkecil dalam tubuh manusia adalah sel. Dan didalam proses kehidupan sel mengalami pembelahan. Jika ditotal, manusia akan mengalami  10 pangkat 26 kali pembelahan sel selama kehidupannya. Dan tiap sel normal rata-rata membelah hanya sekitar 50-70 kali saja, hingga akhirnya sel tersebut mengalami penuaan (senesence) ataupun kematian sel.

Dan bagaimanakah sel tersebut bisa membelah? Tentunya dimulai oleh proses penggandaan masterpiece terpenting yang mengkode kehidupan manusia, yaitu DNA. Penggandaan DNA merupakan proses yang melibatkan berbagai enzim untuk melalui proses transkripsi, translasi, dan replikasi. Pada proses transkripsi DNA double helix dibuka untaiannya kemudian di salin kode genetiknya menjadi RNA single strand. Untuk kemudian pada translasi, tiap kode basa dipasangkan dengan basa pasangannya. Namun sayangnya, diujung RNA single strand tersebut ada bagian yang harus dihilangkan dan tak bisa digantikan. Maka pada proses ini ada enzim telomerase yang berperan untuk menyediakan sekuen tambahan pada ujung kromosom yang disebut dengan telomer.



Telomer adalah sekuen nukleotida yang berulang yang terdapat diujung kromosom. Fungsi dari telomer adalah untuk melindungi DNA yang sudah dibungkus dalam bentuk kromosom dari kerusakan. Satu section dari telomer terdiri dari basa dengan sekuen  TTAGGG . Enzim telomerase sebagai pembentuk telomer ini hanya dimiliki oleh stem sel (sel yang senantiasa membelah), namun pada sel yang lain enzim ini tidak diproduksi sehingga keberadaan sekuen telomer tidak dapat diperpanjang. Setiap kali sel membelah, rata-rata manusia kehilangan sekuen basa sebanyak 30-200 pasang. Sehingga sekuen telomer  ini umumnya dimiliki manusia dengan jumlah 8,000 pasangan basa saat dilahirkan, dan rata-rata berkurang menjadi 3,000 pada saat dewasa, dan hanya 1500 dalam usia tua. Dan ketika telah mencapai batas minimal tertentu, sel akan mengirimkan sinyal untuk kemudian tidak dapat lagi membelah, dan melakukan kematian sel. Kematian sel yang terakumulasi tanpa adanya sel lain yang baru menyebabkan penuaan, dan kelemahan, kemudian mati.

Geneticist Richard Cawthon and colleagues di University of Utah mengemukakan bahwa telomer yang pendek berkolerasi dengan usia yang lebih pendek, karena pada manusia dengan usia 60 tahun ke atas, dimana panjang telomernya lebih pendek, beresiko timbul penyakit jantung 6x lebih tinggi, dan 8x lebih tinggi resikonya untuk meninggal akibat penyakit infeksi. Hal ini tentunya wajar karena sel yang telah menua dan rusak tidak dapat digantikan oleh sel-sel baru karena program pembelahan sel telah menurun. Selain penyakit yang lebih rentan menjangkit, manusia juga menjadi sering lupa dan pikun.

"Apa pun (manusia dan alam semesta) yang Kami panjangkan umurnya, Kami kembalikan ke kejadian asal." (Q.S. Yaasin 36: 68).

Jadi, apakah yang bisa kita lakukan? Adalah dengan menjaga sebaik-baiknya kondisi tubuh kita. Karena tekomer juga dapat cepat rusak oleh stress oksidatif dan paparan radikal bebas. Karena meskipun rezeki umur kehidupan telah digariskan, namun selalu ada jalan untuk membuat hidup lebih maksimal dan bermakna, yang diiringi dengan syukur atas nikmat kehidupan. Wallahu'alam :)

0 komentar: