Teori Telomer dan Rizki Umur Kehidupan Manusia
Kehidupan memang
sebuah anugerah yang tak ternilai harganya. Setiap rentetan prosesnya menjadi
sunnatullah yang akan dilalui; terlahir, mencecap masa kanak-kanak, ababilnya
masa remaja, tumbuh berkembang menjadi dewasa, tua, kemudian mati. Dan pada tiap prosesnya ada misteri yang
tersimpan yang kemudian terdapat pula penjelasan ilmiahnya, hanya saja sering
kali keterbatasan ilmu dan pengetahuan manusia lah yang membuat kita harus
banyak belajar dari ayatnya :)
Di tulisan kali ini
saya ingin berbagi tentang salah satu bagian dari kehidupan manusia yang saya
pelajari dari kuliah molecular biology di kelas, yang ternyata ada kaitannya
dengan misteri kematian dan usia manusia. Nah kita akan mulai dengan sebuah hadist
Rasul.
Rasulullah SAW
bersabda dalam sebuah hadits shahih yang
berbunyi:
عَنْ أَبِيْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ
عَبْدِ الله ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ حَدَّثَنَا رَسُوْلُ الله
صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ: إِنَّ أَحَدَكُمْ
يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِيْ بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا نُطْفَةً ثُمَّ
يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّّ
يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ
كَلِمَاتٍ بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ .
Diriwayatkan
dari bapak Abdir Rahman, yaitu Abdullah bin Mas’ud ra. Katanya: Telah
menceriterakan kepada kami Rasulullah saw ( orang yang selalu benar dan dibenar
kan) :”sesungguhnya salah seorang dari kamu sekalian dikumpulkan kejadiannya
dalam perut ibunya selama empat pulah hari berupa air mani. Kemudian menjadi
segumpal darah dalam waktu empat puluh hari. Kemudian menjadi segumpal daging
dalam waktu empat puluh hari. Lalu diutus seorang malaikat kepada janin
tersebut dan ditiupkan ruh kepadanya dan malaikat tersebut diperintahkan untuk
menuliskan empat perkara, yaitu: menulis rizkinya, batas umur-nya, pekerjaannya
dan kecelakaan atau kebahagiaan hidupnya”.
Didalam hadis
tersebut disebutkan bahwa ada 4 hal yang telah ditentukan Allah di awal
kehidupan manusia, salah satunya adalah batas umurnya. Dan setelah berabad
lamanya waktu berlalu sejak Rasul menyampaikan hal ini, terkuaklah kajian
ilmiah mengenai hal ini (walaupun tentunya yang terkuak baru sebagian saja dan
masih banyak yang menjadi misteri).
Ternyata berdasarkan kajian ilmiah yang ada, salah satu cara mengetahui batasan umur manusia adalah dengan mengetahui panjangnya telomer pada DNA manusia.
Ternyata berdasarkan kajian ilmiah yang ada, salah satu cara mengetahui batasan umur manusia adalah dengan mengetahui panjangnya telomer pada DNA manusia.
Kok bisa?
Kita tahu bahwa unit
fungsional terkecil dalam tubuh manusia adalah sel. Dan didalam proses
kehidupan sel mengalami pembelahan. Jika ditotal, manusia akan mengalami 10 pangkat 26 kali pembelahan sel selama
kehidupannya. Dan tiap sel normal rata-rata membelah hanya sekitar 50-70 kali
saja, hingga akhirnya sel tersebut mengalami penuaan (senesence) ataupun
kematian sel.
Dan bagaimanakah sel
tersebut bisa membelah? Tentunya dimulai oleh proses penggandaan masterpiece
terpenting yang mengkode kehidupan manusia, yaitu DNA. Penggandaan DNA
merupakan proses yang melibatkan berbagai enzim untuk melalui proses
transkripsi, translasi, dan replikasi. Pada proses transkripsi DNA double helix
dibuka untaiannya kemudian di salin kode genetiknya menjadi RNA single strand.
Untuk kemudian pada translasi, tiap kode basa dipasangkan dengan basa
pasangannya. Namun sayangnya, diujung RNA single strand tersebut ada bagian
yang harus dihilangkan dan tak bisa digantikan. Maka pada proses ini ada enzim
telomerase yang berperan untuk menyediakan sekuen tambahan pada ujung kromosom
yang disebut dengan telomer.
Telomer adalah
sekuen nukleotida yang berulang yang terdapat diujung kromosom. Fungsi dari
telomer adalah untuk melindungi DNA yang sudah dibungkus dalam bentuk kromosom
dari kerusakan. Satu section dari telomer terdiri dari basa dengan sekuen TTAGGG . Enzim telomerase sebagai pembentuk
telomer ini hanya dimiliki oleh stem sel (sel yang senantiasa membelah), namun
pada sel yang lain enzim ini tidak diproduksi sehingga keberadaan sekuen
telomer tidak dapat diperpanjang. Setiap kali sel membelah, rata-rata manusia
kehilangan sekuen basa sebanyak 30-200 pasang. Sehingga sekuen telomer ini umumnya dimiliki manusia dengan jumlah
8,000 pasangan basa saat dilahirkan, dan rata-rata berkurang menjadi 3,000 pada
saat dewasa, dan hanya 1500 dalam usia tua. Dan ketika telah mencapai batas
minimal tertentu, sel akan mengirimkan sinyal untuk kemudian tidak dapat lagi
membelah, dan melakukan kematian sel. Kematian sel yang terakumulasi tanpa
adanya sel lain yang baru menyebabkan penuaan, dan kelemahan, kemudian mati.
Geneticist Richard
Cawthon and colleagues di University of Utah mengemukakan bahwa telomer yang
pendek berkolerasi dengan usia yang lebih pendek, karena pada manusia dengan
usia 60 tahun ke atas, dimana panjang telomernya lebih pendek, beresiko timbul
penyakit jantung 6x lebih tinggi, dan 8x lebih tinggi resikonya untuk meninggal
akibat penyakit infeksi. Hal ini tentunya wajar karena sel yang telah menua dan
rusak tidak dapat digantikan oleh sel-sel baru karena program pembelahan sel
telah menurun. Selain penyakit yang lebih rentan menjangkit, manusia juga menjadi sering lupa dan pikun.
"Apa pun (manusia dan alam semesta) yang Kami panjangkan umurnya, Kami kembalikan ke kejadian asal." (Q.S. Yaasin 36: 68).
"Apa pun (manusia dan alam semesta) yang Kami panjangkan umurnya, Kami kembalikan ke kejadian asal." (Q.S. Yaasin 36: 68).
Jadi, apakah yang bisa kita lakukan? Adalah dengan menjaga sebaik-baiknya kondisi tubuh kita. Karena tekomer juga dapat cepat rusak oleh stress oksidatif dan paparan radikal bebas. Karena meskipun rezeki umur kehidupan telah digariskan, namun selalu ada jalan untuk membuat hidup lebih maksimal dan bermakna, yang diiringi dengan syukur atas nikmat kehidupan. Wallahu'alam :)
0 komentar: