Hujan dan Rindu

14.00 mamaegisa 0 Comments

Jika ada 1001 rindu
saat kutuliskan satu persatu seperti gerimis itu,
yang bernyanyi kala shubuh atau waktu-waktu yang berlalu,
memanjakan mata, ingin terbuka namun sayu
membuat tanah basah,
membasuh wajah rerumputan liar itu
daun di ranting itu
bunga-bunga yang dulu kau bilang indah kala siang itu.

Rindu itu turun seperti hujan kala suaranya hinggap di depan kamar
Kita tidak pernah bosan mendengarkan meski ia datang, lalu mengetuk pintu kamar setiap bulan.

Di langit ia mencemaskan saat menggantung di awan
yang selalu melukiskan wajahmu
Di bumi ia menyegarkan
menawarkan ketenangan dan menyuguhkan tarian riang penuh senyuman.

Rindu adalah siklus,
jika ada 1001 rindu,
satu telah kuberikan padamu
yang lain ingin kujadikan ruang siklus antara kita.

~Hujan dan Rindu~

.MFKBAKARFF


note:
Hujan seharian di Heidelberg, Jerman.
Kubuka lagi buku gajah milikku yang sengaja kuselipkan saat packing dari Indonesia bulan lalu. Kemudian kusadur satu puisi yang mewakili hari ini. Waktu boleh berjalan menjauh, tapi momen yang sama kejadiannya bisa terulang. Seperti halnya hujan hari ini. Menyenangkan sekali :D

:D

0 komentar: