Untukmu yang tak pantas cemburu padaku
Bagaimana mungkin
dirimu bisa berkata bahwa kau cemburu padaku?
Padahal kau adalah
seorang yang saaaangaaaaaat ceria dan bersemangat. Apapun kondisimu. Kau sering
berkata dan mengingatkanku tentang sebuah ayat, "Berangkatlah kamu dalam
kedaan mudah dan sulit". Apakah semua
kondisi beraaat ini masih terasa mudah bagimu?
Bagaimana mungkin
dirimu bisa berkata bahwa kau cemburu padaku?
Padahal kau adalah
seorang yang sangat taat, yang selalu disibukkan dengan hal untuk kebaikan
orang lain, untuk adik-adikmu, untuk teman-temanmu. Dan kau pasrahkan itu. Kau
singkirkan jauh-jauh sikap egoismu. Tak sempatnya kau berfikir untuk dirimu
pribadi, untuk dirimu sendiri. Tidak seperti aku!
Bagaimana mungkin
dirimu bisa berkata bahwa kau cemburu padaku?
Padahal kau adalah
seorang yang selalu menyemangatiku dan selalu mendorongku untuk berbuat lebih.
Saat aku hanya bisa mengeluh dan mencerca keadaan yang ada. Kau adalah yang
sabar mendengarkanku yang terbata-bata, kemudian memotivasiku, memberi
saran-saran untukku.
Bagaimana mungkin
dirimu bisa berkata bahwa kau cemburu padaku?
Padahal kau adalah
seorang yang cita-citanya sangat tinggi. Tak hanya sebatas sebagian mimpi
kecilku untuk menyebrangi samudera dan studi di luar negeri. Yang justru kau
katakan kepadaku, "Aamiin yaa Rabb, semoga mimpimu bisa tercapai is. Aku
ingin yang bisa terbang studi keluar sana adalah teman-temanku ini. Sekolahlah,
jelajahilah bumi Allah ini yaa! Aku disini saja. Hidupku cukup untuk ini
saja."
Bagaimana mungkin
dirimu bisa berkata bahwa kau cemburu padaku?
Karena sebuah
"ini" yang kau maksud adalah cita-citamu untuk bisa menghafalkan
qur'an dengan baik. Untuk membacakannya dengan benar dihadapan bapak ibumu saat di dunia. "Kemudian, di akhirat
kelak, aku ingin memakaikan mahkota kemuliaan untuk bapak ibuku. Sungguh,
karena yang aku ingin kan hanya membalas jasa mereka. Aku tak mungkin bisa membayarnya di dunia, maka di akhiratlah aku akan membayarnya. Tapi aku selalu takut, tak akan ada cukup waktu bagiku"
Bagaimana mungkin
dirimu bisa berkata bahwa kau cemburu padaku?
Kau malah berkata,
"Aku cemburu, bagaimana mungkin aku bisa mendapatkan tatapan cinta dari
Rabbku... Seperti saat ketika Dia menatap kalian? sungguh aku cemburu."
Padahal kau selalu
berusaha untuk melakukan perdagangan denganNya, dan aku yakin Dia akan
membelinya dengan surgaNya. Ya Rabb mudahkanlah jalannya.
Kemudian kau
berkata, "Rais, Rais hafalin quran yaa... Jangan pergi... Jangan pernah
jauh dari jalan ini...."
Yaa Ukhti,
Bagaimana mungkin
dirimu bisa berkata bahwa kau cemburu padaku?
Akulah yang sangat
dan teramat saaaaaangaaaat cemburu padamu.
Allah sangat teramat menyayangimu.
Akan selalu ada waktu untukmu ukhti. Kejarlah mimpi dan citamu. Aku mohon T.T
0 komentar: