cerita dari sahabat : hidup adalah anugerah
Siang yang terik. Dan aku dan beberapa temanku memulai
segala celotehanku tentang beratnya hari itu, curhatan tentang betapa malas dan
pusingnya aku, dan obrolan absurd lain ala wanita yang entah apa temanya.
Hingga sampai pada obrolan tentang peristiwa berat yang pernah kita alami.
“Aku tuh punya nyawa saringan, lhooo”
Seorang teman nyeletuk. Bernada guyon.
Aku memang baru bertemu dan mengenal temanku ini dalam
jangka waktu satu bulang terakhir. Tapi
aku sudah sering mendengar namanya sejak beberapa tahun yang lalu, saat
dia mendapat kecelakaan yang cukup parah.
“Hehe, maksudnya, seakan-akan ada sesuatu “tujuan” yang
menyebabkan aku masih hidup sampai saat ini, “ dia melanjutkan, aku
mencondongkan badan ke depan tanda perhatian pada ceritanya.
“Beberapa kali aku selamat dari maut, misalnya pas kejadian
Gempa Jogja dulu itu, aku sempet kekubur dibawah bangunan rumahku yang ambruk,
tapi syukurnya masih selamat. Dan yang kedua kalinya, waktu kecelakaan dulu
itu...”
Dia kemudian menceritakan betapa mengerikannya kecelakaan
itu, dan betapa kejadian itu memberinya pelajaran yang sangat berharga. Saat
itu temanku dengan temannya mengendarai motor, dan, yah... sebuah mobil
menyeretnya beberapa meter lalu menghempaskannya ke tanah bersama motornya.
Sesaat setelahnya dia tak sadarkan diri.
0 komentar: