diantara dua salam

10.15 mamaegisa 0 Comments


Dingin malam semakin menusuk ragaku, namun tak rela kuangkat dahiku dari sajadahku. Kurapatkan kakiku membenamkan jarinya pada empuk karpet masjid yang tampak baru itu. Hingga akhirnya tersedak nafasku oleh air yang terkumpul dan menetes deras dari mataku. Dengan terhuyung kudongakkan kepala, kembali pada posisi duduk. 

Kulakukan salam yang pertama ke kanan.

Seorang gadis kecil terduduk bersandar pada tembok. Berkerudung, mungil, poninya tak bisa bersembunyi di balik jilbabnya. Tampak memakai rok selutut dengan celana panjang yang sama sekali tidak matching untuk menutupi kaki kecilnya. Di pipinya ada garis-garis tekukan kulit bekas tidur semalam, tampak mengantuk, namun matanya berbinar binar bersemangat. Terduduk sebentar, kemudian menghambur berlari ke shaf depan. Menghampiri seorang laki-laki bercelana kain yang sedang khusyuknya sholat.Tanpa ragu dia menggelendot manja di kaki laki-laki itu. Rupanya laki-laki itu ayahnya. Tanpa merasa terusik, sang ayah melanjutkan sholatnya, rukuk, lalu bersujud. Dengan lugu gadis kecil itupun menirukan gerakan ayahnya. Rukuk, lalu ikut bersujud, dan duduk. 

Benar-benar lucu, polos, dan tulus. Gadis kecil itu belum kenal dunianya. 

Kulakukan salam yang kedua ke kiri.

0 komentar:

Seminggu untuk Selamanya : MUN 2012

10.35 mamaegisa 1 Comments

Memang benar, selalu ada rencana di balik rencana, dan kita tak akan pernah tahu apa sebelum menjalaninya. 
 Alhamdulillah acara MUN 2012 yang diselenggarakan MIPA UI menjadi sebuah rencana tersembunyi yang diberikan Allah untuk saya. Sangat tidak direncanakan, sangat tidak terbayangkan sebelumnya. Setalah gontai dan lelah setahun berjuang demi PKM agar bisa ikut PIMNAS tahun 2012, rupanya MUN seakan jadi penyegar dan pemantik semangat kembali..

Tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada orang pertama yang kasih kabar tentang event ini: Randy Frans Fela, plus Abrory Agus Cahya Pramana yang sudah menyempatkan untuk berembug ide, walaupun akhirnya nggak jadi dikirim.hehe.

Dan yang paling utama dan luar biasa untuk Mbak Yonika Arum Larasati, yang bukan hanya membuat saya bisa ikut MUN, tapi juga berjuang habis-habisan untuk MUN di tengah perjuangannya untuk medali emas PIMNAS 2012. Mbaaak, you’re such a wonder girl yang nggak pernah ada capek dan mengeluhnya. Meskipun dengan berat hati mbak yon nggak bisa ikut ke acara ini, karena bersamaan dengan PIMNAS nya...

Acara MUN memang layaknya sebuah kompetisi karya ilmiah seperti biasanya, ada perlombaan yang diikuti oleh peserta yang hadir disana. Para mahasiswa berkumpul, lalu menampilkan ide, karya, dan gagasan mereka masing-masing yang didedikasikan untuk negeri. Dan karena memang ajang perlombaan, maka dipilihlah pemenang dari acara ini.

Tapi bagi saya “menang” bukanlah esensi dari acara ini.

Disana saya bertemu orang-orang hebat, mahasiswa dari berbagai wilayah di Indonesia. Semuanya keren, semuanya bersemangat dalam berkarya, semuanya bersatu dalam visi yang sama: Demi Indonesia! :D

1 komentar:

intro

09.21 mamaegisa 0 Comments

each person have their own gun to win the battle
Hidup memang sebuah anugerah yang wajib untuk diperjuangkan.
Hidup layaknya medan perang, kamu memilih untuk menembak, atau kamu yang akan tertembak.

Meski demikian hidup bukanlah untuk sebuah kemenangan, namun keseimbangan :)
keseimbangan untuk bahagia dan susah, kenyang dan lapar, hitam dan putih, manis dan pahit, atas dan bawah, bertemu dan berpisah, memiliki dan kehilangan.

Dan akhirnya keseimbangan itulah yang akan menghantarkan kita kepada satu rasa, yaitu SYUKUR...

Assalamualaikuuum :D
selamat datang di blog saya..
semoga catatan ini bisa menjadi rekaman perjalanan yang mengingatkan untuk sebuah rasa itu, syukur :)
terimakasih telah berkunjung :D

0 komentar: