Tak Boleh Tuna Adab! : Tiga Aksi Membumikan CoC

07.12 mamaegisa 0 Comments




Postingan kali ini didedikasikan untuk menyelesaikan misi ketiga dalam penjelajahan samudera kelas matrikulasi ibu profesional.

Kali ini terhenyak hatiku membaca salah satu quotes dari Ibu Septi Peni Wulandani. Istilah "tuna adab" yang digunakan seolah menamparku yang masih banyak kurangnya. Misi kali ini mengingatkan diri ini tentang bagaimana dalam menggapai ilmu, adab adalah salah satu hal yang didahulukan. Adab dulu, baru ilmu. Begitupun halnya ketika mengikuti perkuliahan di Institut Ibu Profesional (IIP), maka ada adab perkuliahan yang harus dijalankan.

Maka salah satu materi dalam kuliah IIP adalah tentang Code of Conduct yang harus dilakukan/ dibumikan olehku, salah satu dari mahasiswa IIP.  Ada tiga aksi yang harus dilakukan dalam perkuliahan ini:

1. Berusaha memiliki adab yang baik. Dalam hal ini tidak melakukan tindakan nista dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan dalam komunitas IIP seperti yang telah dijabarkan di misi ke #2.

2. Berusaha aktif dalam kegiatan perkuliahan dan komunitas. Selalu berusaha berkontribusi dan tidak pasif.

3. Tidak plagiat dan selalu mencantumkan sumber yang bertanggung jawab dalam melakukan publikasi.

Ketiga aksi tersebut adalah sesuai dengan Code of Conduct IIP yaitu memiliki adab yang baik, aktif dan bertanggung jawab, dan publikasi bermartabat dan bertanggungjawab.

Aksi tersebut adalah adab yan baik dalam perkuliahan, sehingga ilmu akan didapatkan pun akan lebih maksimal.

Mari belajar!


0 komentar:

Misi#2 Institut Ibu Profesional

02.21 mamaegisa 0 Comments


0 komentar:

Kerang Istimewa dari Kotak Harta Karun

12.38 mamaegisa 0 Comments

Du bist ein Wunder
für die Menschen,
die dich herbeigesehnt
und freudig erwartet haben
---
Kamu adalah keajabaian
bagi tiap orang
yang merindumu
dan menantimu


#IIPMatrikulasiBatch8

Bismillahirrahmanirrahim,

Mulai akan kusempatkan lagi untuk belajar hal baru ditengah hiruk pikuknya proses adaptasi dengan berbagai hal. Namun jika tidak dimulai sekarang, maka aku pun tak tahu kapan lagi hati akan digerakkan. Salah satunya adalah dengan bergabung dengan komunitas Ibu Profesional, dikelas Matrikulasi Institut Ibu Profesional (IIP) Batch 8.

Aku yakin bahwa belajar di Institut Ibu Profesional adalah pilihan yang benar. Momen lahirnya seorang anak adalah momen lahirnya pula seorang ibu. Maka seperti bayi yang baru terlahir, seorang ibu baru pun harus belajar. Tentu proses kehidupan akan secara alami menempa dan mengajarkan caranya. Namun, bukankah berguru pada ahlinya adalah sebuah kebutuhan? Apalagi dalam proses ini bukan hanya berkaitan dengan kehidupan pribadi, namun lintas generasi.

Institut Ibu Profesional adalah tempat terbaik untukku belajar dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. Difasilitasi oleh berbagai mentor yang sudah diberkecimpung di bidangnya. Disini aku akan menempatkan diri sebagai gelas kosong yang siap diisi.


Selain itu, semenjak merantau, aku merasa membutuhkan wadah untuk tetap terkoneksi dengan komunitas di Indonesia. Institut Ibu Profesional adalah tempat yang bermanfaat. Tidak hanya mengisi kehausan ilmu, tapi juga mengingatkanku bahwa aku tak sendiri dalam proses ini. Ribuan wanita bersemangat untuk menjadi hebat dan bermanfaat. Berhimpun dalam kumpulan orang baik yang terus belajar membaik adalah salah satu cara mengisi ulang energi positif dalam diri ini.

Jika IIP menawarkan ragam kegiatan, tentunya kelas-kelas online saat ini dapat menembus batas ruang dan waktu sehingga dapat kuikuti dan kupelajari. Sambil juga berharap, suatu saat mungkin akan ditemukan secara fisik dengan para anggota IIP sesama perantau non-asia yang tersebar diseluruh penjuru dunia, juga dengan anggota IIP lainnya di Indonesia.

Teruntuk Aegisa Ilma Muchsin, yang hari ini berusia 15 bulan lebih satu hari. Izinkan mama untuk belajar menjadi yang lebih baik dari hari ke hari.
Terimakasih sudah bersabar membersamai.


- Mama Aegisa Ilma-
Heidelberg, 8 April 2020
9:36 pm CEST






0 komentar: