Merenung aku
Begitu relatifnya kebahagiaan.
Begitu tak berujungnya kepuasan.
Begitulah hati, yang dangkal dengan ke-syukuran.
Yang mengenal menjadi asing.
Yang berteman menjadi musuh.
Yang mencinta menjadi membenci.
Berputusnya silaturahim, berganti dendam dan rasa marah.
Menutup memori tentang apa yang telah diberi, apa yang telah dibagi.
Tentang waktu yang tak dapat kembali.
Tentang cerita yang berganti.
Tentang siklus hidup yang tak berhenti.
Aku,
merenungi
selusin penyesalan dalam kotak ketiadaan.
0 komentar: