Peluk :)
Ketika merasa didekatkan dengan kebahagiaan yang amat sangat.
Kemudian harus merelakan, mengikhlaskan, jika ternyata kebahagiaan itu tak jadi dimiliki.
Kehidupan kembali pada titik yang rendah.
Merasa terhempas jauh ke bawah.
Rasanya sulit sekali bangkit.
Tapi bukankah seharusnya tak boleh memberi ruang untuk keputus asaan?
Hidup sudah digariskan. Segala cobaan tidak akan melebihi dari kemampuan. Itu janji Allah. :)
Maka kini kurengkuh lagi keping-keping hati, kembali.
Satu persatu.
Menyelesaikan setahap demi setahap apa yang sudah menjadi amanah.
Berusaha menjadi yang bertanggung jawab menggenapkan apa yang sudah di jalani, sembari merencanakan apa yang akan dihadapi berikutnya.
Allah tidak akan pernah salah memberi hambaNya sesuai porsinya masing-masing.
Ya Robbi, peluk aku. :)
2 komentar: